Dunia KerjaInterviewTips Kerja

Pentingnya Follow-Up Setelah Interview Kerja: Cara dan Contohnya

112
×

Pentingnya Follow-Up Setelah Interview Kerja: Cara dan Contohnya

Sebarkan artikel ini
Follow-Up Setelah Interview Kerja
Follow-Up Setelah Interview Kerja

Mengapa Follow-Up Itu Penting ?

Loker Serang – Follow-up setelah interview kerja merupakan langkah krusial yang sering diabaikan oleh banyak pencari kerja. Melalui follow-up, Anda dapat menunjukkan antusiasme dan ketertarikan Anda terhadap posisi yang dilamar. Ini juga memberi kesan bahwa Anda adalah kandidat yang proaktif dan serius tentang kesempatan tersebut.

Selain itu, follow-up memberikan kesempatan untuk mengingatkan pewawancara tentang diri Anda. Dalam banyak kasus, perekrut harus menangani banyak kandidat, dan sebuah follow-up yang tepat dapat membuat Anda tetap diingat. Ini bisa menjadi pembeda yang signifikan antara Anda dan kandidat lain yang tidak melakukan tindak lanjut.

Tidak hanya itu, follow-up juga bisa digunakan untuk menegaskan kembali poin-poin kuat yang mungkin Anda ingin tekankan atau mungkin terlewat selama interview. Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki kesan pertama dan memberikan informasi tambahan yang relevan dengan posisi yang Anda lamar.

Cara Melakukan Follow-Up dengan Benar

Langkah pertama dalam melakukan follow-up yang benar adalah mengirimkan email terima kasih dalam 24 jam setelah interview. Pastikan email tersebut singkat, jelas, dan sopan. Mulailah dengan berterima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan oleh pewawancara.

Dalam email, sebutkan kembali beberapa poin penting dari diskusi yang menunjukkan bahwa Anda benar-benar memperhatikan dan menghargai kesempatan tersebut. Misalnya, jika Anda mendiskusikan proyek tertentu atau tantangan yang dihadapi perusahaan, sebutkan kembali dan tambahkan bagaimana Anda bisa memberikan kontribusi.

Jangan lupa untuk menyertakan informasi kontak Anda dengan jelas dan sampaikan bahwa Anda terbuka untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan. Akhiri dengan pernyataan positif tentang harapan Anda untuk bekerja sama di masa depan. Hal ini tidak hanya menunjukkan profesionalisme, tetapi juga keseriusan Anda terhadap posisi yang dilamar.

Contoh Email Follow-Up yang Efektif

Subjek: Terima Kasih atas Kesempatan Interview – [Nama Anda]

Halo [Nama Pewawancara],

Terima kasih banyak atas kesempatan untuk mengikuti interview pada [tanggal interview] untuk posisi [nama posisi]. Saya sangat menikmati diskusi kita mengenai [sebutkan topik yang dibahas], dan semakin antusias tentang kesempatan untuk bergabung dengan tim Anda.

Saya merasa pengalaman saya dalam [sebutkan pengalaman atau keahlian yang relevan] akan sangat bermanfaat untuk menghadapi tantangan yang Anda sebutkan terkait [sebutkan topik atau proyek yang dibahas]. Saya sangat berharap bisa membawa kontribusi positif ke dalam tim dan membantu perusahaan mencapai tujuannya.

Jika ada informasi tambahan yang Anda butuhkan, jangan ragu untuk menghubungi saya di [nomor telepon] atau melalui email ini. Saya sangat berharap untuk mendengar kabar baik dari Anda. Terima kasih sekali lagi atas waktu dan pertimbangannya.

Salam hangat,
[Nama Anda]

Kapan Harus Mengirim Follow-Up Kedua ?

Jika Anda tidak menerima balasan dalam satu minggu setelah mengirim email follow-up pertama, mengirimkan follow-up kedua adalah langkah yang bijaksana. Follow-up kedua ini menunjukkan ketekunan dan minat Anda tanpa terlihat memaksa atau putus asa. Namun, pastikan untuk tetap sopan dan profesional dalam komunikasi Anda.

Dalam follow-up kedua, ingatkan kembali pewawancara tentang interview Anda dan sampaikan bahwa Anda masih sangat tertarik dengan posisi tersebut. Anda bisa menambahkan informasi baru atau pertanyaan yang relevan yang mungkin Anda pikirkan setelah interview. Ini menunjukkan bahwa Anda terus memikirkan bagaimana Anda bisa berkontribusi pada perusahaan.

Tetap singkat dan to the point. Misalnya, Anda bisa mengatakan: “Saya hanya ingin menindaklanjuti email saya sebelumnya dan menegaskan kembali minat saya pada posisi [nama posisi]. Saya sangat tertarik dengan peluang untuk bergabung dengan tim Anda dan membantu mencapai tujuan perusahaan.”

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Follow-Up

Mengirim follow-up yang terlalu sering atau terlalu mendesak bisa memberikan kesan negatif. Hindari mengirim email setiap hari atau terdengar seperti Anda memaksa untuk mendapatkan jawaban segera. Hal ini bisa membuat pewawancara merasa terganggu dan malah merugikan peluang Anda.

Pastikan juga bahwa email Anda bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan. Email yang tidak rapi bisa memberikan kesan bahwa Anda kurang perhatian terhadap detail, yang merupakan kualitas penting dalam dunia kerja. Luangkan waktu untuk memeriksa dan mengoreksi email Anda sebelum mengirimkannya.

Selain itu, hindari terlalu banyak membahas tentang gaji atau manfaat lain dalam email follow-up. Fokuskan pada rasa terima kasih dan minat Anda terhadap posisi dan perusahaan. Membahas gaji atau kompensasi bisa dilakukan setelah Anda menerima tawaran kerja atau jika pewawancara yang mengarahkan percakapan ke arah tersebut.

Menggunakan Follow-Up untuk Menambahkan Nilai

Follow-up bukan hanya tentang mengingatkan pewawancara tentang Anda, tetapi juga tentang menambahkan nilai lebih. Misalnya, jika selama interview Anda mendiskusikan suatu proyek atau tantangan tertentu yang dihadapi perusahaan, gunakan follow-up untuk memberikan ide atau solusi yang mungkin Anda pikirkan setelah interview.

Hal ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik dan sudah mulai berpikir tentang bagaimana Anda bisa berkontribusi sebelum bahkan resmi bergabung. Ini adalah cara yang efektif untuk menunjukkan proaktivitas dan kemampuan Anda dalam memecahkan masalah.

Anda juga bisa menggunakan follow-up untuk mengirimkan portofolio tambahan atau referensi yang relevan yang mungkin belum sempat Anda diskusikan selama interview. Ini memberikan pewawancara lebih banyak informasi tentang kualifikasi Anda dan memperkuat kasus Anda sebagai kandidat yang kuat.

Manfaat Jangka Panjang dari Follow-Up

Melakukan follow-up dengan benar tidak hanya membantu Anda dalam proses rekrutmen saat ini tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan perekrut dan perusahaan. Bahkan jika Anda tidak mendapatkan posisi tersebut, Anda tetap bisa meninggalkan kesan positif yang mungkin berguna di masa mendatang.

Perekrut sering kali mengingat kandidat yang menunjukkan profesionalisme dan antusiasme yang tinggi. Mereka mungkin mempertimbangkan Anda untuk posisi lain di masa depan atau bahkan merekomendasikan Anda kepada rekan mereka di industri yang sama. Dengan demikian, follow-up adalah investasi jangka panjang dalam jaringan profesional Anda.

Selain itu, melalui follow-up, Anda juga bisa mendapatkan feedback yang berharga dari pewawancara tentang performa Anda selama interview. Feedback ini dapat membantu Anda memperbaiki kelemahan dan mempersiapkan diri lebih baik untuk kesempatan berikutnya. Dengan demikian, follow-up menjadi alat penting untuk pengembangan diri dan karier Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *